Pengalaman Naik Kereta Api Eksekutif Malang Surabaya

Rasanya mobilisasi di Jawa itu mudah sekali. Sama seperti di Dubai yang punya bis hingga metro. 

Kali ini, aku mau bahas tentang pengalaman naik kereta api eksekutif Malang Surabaya, terutama untuk pemula.

Liburanku kemarin di Malang memang begitu berkesan. Aku juga sempat melimpir ke Bromo dan Kebun Teh. Tapi rasanya kalau belum ke Surabaya dari Malang kok ada yang kurang ya?

Akhirnya aku memutuskan untuk mampir ke Surabaya. Tujuan utamanya memang ingin mencoba suasana kereta Malang Surabaya dengan KAI (Kereta Api Indonesia).

Ini juga kali pertamaku naik KAI. Aneh ya? Kemana saja aku selama ini? 

Kereta Malang Surabaya Harga

Enaknya naik KAI ini adalah tidak perlu ribet! 

Sebagai orang yang malas ribet, aku sungguh mengapresiasi layanan dari KAI ini. Pesan tiketnya juga mudah dan bisa langsung pilih tempat duduk.

Cara pesan tiket kereta secara online adalah dengan KAI Access.

Aplikasi ini menyediakan jadwal keberangkatan kereta, harga, hingga pilihan tempat duduk setiap harinya.

Kalau sudah pesan di aplikasi ini, kamu tidak perlu cetak tiket. Bisa check in dan langsung masuk kereta.

Pakai KAI Acces untuk pesan tiket online.

Nah, yang paling bikin tertarik naik kereta Malang Surabaya ini adalah harganya yang murah. Bahkan untuk kereta eksekutif Malang Surabaya ini dibanderol dengan harga Rp30.000 untuk sekali jalan.

Update Terbaru: Harga tiket KAI eksekutif Jayabaya Malang-Surabaya sekarang jadi Rp50.000.

Ada juga pilihan kereta lain seperti kereta Malang Surabaya ekonomi yang harganya mulai Rp35.000-an.

Nah, meskipun harga tiket KAI murah, kamu tidak bisa pesan seenaknya karena jadwalnya sudah ditentukan setiap harinya. 

Seperti halnya kereta eksekutif Jayabaya Malang Surabaya ini yang hanya beroperasi pukul 11:50 siang. Jadi memang harus pintar-pintar atur waktu juga. 

Pilih kereta Jayabaya untuk eksekutif A atau AA ya! Untuk berangkatnya dari Stasiun Malang Kota Baru dan berakhir di Stasiun Gubeng Surabaya.

Apa Saja Fasilitas di Kereta Eksekutif Malang Surabaya?

Perjalanan menuju Surabaya memakan waktu sekitar 2 hingga 2,5 jam. Aku begitu menikmati perjalanannya karena tidak terasa jauh sih.

Oh iya, sepertinya lebih baik duduk di sebelah kanan karena ada pemandangan sawahnya gitu.

Pemandangan sawah dari jendela KAI.

Untuk fasilitas KAI eksekutif Malang Surabaya ini adalah;

Kursinya yang deret dua. Ada pijakan kakinya, jadi rasanya ga begitu pegal. Ada colokan juga untuk charge gadget. Setiap penumpang juga diberi masker.

Ga perlu takut kaki pegal. Ya, kebantu dikit lah...

Suasana KAI eksekutif Malang Surabaya.

Ada colokan juga buat charge!

Kalau kamu belum makan siang, mereka juga menyediakan makanan yang dibanderol dengan harga Rp25.000-an.

Menginap di Hostel Dekat Stasiun Gubeng

Sekitar pukul 2 siang, aku sampai Surabaya. Waktu itu ramai sekali. Kata google maps, hostelku hanya berjarak 5 menit dari Stasiun Gubeng.

Ternyata setelah di pintu keluar, jaraknya kok jadi jauh?

Akhirnya aku memutuskan untuk naik ojek online saja. Kata sopirnya, padahal jarak ke hostelku itu dekat. Ternyata aku salah keluar pintu.

Harusnya aku berjalanan menuju Stasiun Gubeng Lama. Sialnya, sudah naik ojek, si sopir malah lupa bawa helm.

Alhasil aku motoran tanpa helm, sambil harap-harap cemas; antara di tangkap polisi atau kepalaku yang pecah. 

Untungnya aku selamat sampai hostel.

Tebak, berapa harga hostelku per malam?

Cuma Rp54.000!

Penampakan ruang tunggu hostel.

Bed yang aku pilih...

Aku booking di booking.com dan memang sengaja pilih hostel dorm sebagai tempat untuk istirahat dan mandi.

Tanggung kalau pilih hotel mahal karena besok harus balik ke Malang dan mengejar kereta pagi.

Jadwal kereta api eksekutif Surabaya Malang itu hanya ada jam 04.10. 

Sisanya ada jadwal kereta ekonomi, tapi bisa memakan waktu hingga 7 jam. Aku pernah punya pengalaman ketinggalan kereta di Thailand dan tak mau ini terulang lagi.

Sayang sekali aku hanya sebentar saja di Surabaya.

Satu Hari di Surabaya Bisa Kemana Saja?

Sore hari aku sempat ke Suramadu dan mampir ke Madura walau sekelebat. Temanku, Ardy yang seorang jurnalis dengan rela menemani perjalanan singkat di Surabaya.

Suramadu di sore hari.

Kami menutup hari dengan memandangi jembatan Suramadu dengan minum wedang jahe di pinggir laut.

Malam harinya dihabiskan dengan mengitari Jalan Tunjungan.

Suasana di Jalan Tunjungan, syahdu sehabis hujan.

Aku sudah mengantuk sekali dan kembali ke hostel. Aku memilih dorm untuk satu orang. 

Satu kamar isinya 30 bed. Bisa dibayangkan seramai apa?

Awalnya aku agak takut karena harus tidur bersama orang asing lainnya. Bahkan ada yang bawa satu keluarga. Tapi di sana tetap terasa aman.

Meski kamar mandinya tidak begitu bersih dan banyak fasilitas yang rusak. Lagian cuma 50.000 bisa berharap apa?

Akhirnya waktu subuh tiba dan aku bergegas kembali ke stasiun. 

Perjalanan singkat tapi sungguh berkesan.

Bonus pemandangan saat di kereta pagi.