Bukan Gereja Ayam! Ini Rumah Doa Penuh Makna di Bukit Rhema

Bukit Rhema Gereja Ayam

Bukit Rhema adalah sebuah rumah doa yang letaknya di Magelang. Sesungguhnya, aku sudah lama mengetahui bangunan yang berbentuk ayam ini.

Namun, aku hanya tahu sebatas bangunannya saja yang unik, tanpa ada rasa penasaran akan isi di dalamnya. Ada yang menyebutkan bahwa bangunan ini bernama Gereja Ayam Bukit Rhema.

Kemudian, ketika berencana untuk trip ke Jogja, informasi mengenai Bukit Rhema Magelang ini berseliweran di explore Instagramku. 

Ada sebuah video dari official Instagram @bukitrhema yang mendokumentasikan seluruh kegiatan yang sepertinya seru sekali!

Akhirnya, untuk trip Jogja kali ini, aku memutuskan berkunjung ke Magelang untuk merasakan pengalaman langsung menjelajahi Bukit Rhema Gereja Ayam.

Ada apa saja di sana?

Bangunan Unik yang Ternyata Bukan Ayam!

Bukit Rhema Gereja Ayam

Memang banyak yang mengenal bangunan ini sebagai Gereja Ayam di Magelang.

Tapi sesungguhnya, bangunan ini adalah sosok burung merpati yang mengenakan mahkota.

Di mana merpati melambangkan simbol perdamaian. 

Bangunan ini ternyata juga bukan sebuah gereja, melainkan sebuah rumah doa untuk semua orang. 

Ada cerita menarik dari dibangunnya rumah doa ini.

Dibangunnya Rumah Doa Bukit Rhema ini tidak terlepas dari sosok Daniel Alamsjah yang mendapatkan sebuah mimpi saat ia muda–sekitar tahun 1988 untuk membangun rumah doa bagi segala bangsa.

Mimpinya kemudian terwujud ketika berkunjung ke Desa Gembong Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah. 

Ketika naik ke bukit itu, ia bertemu warga sekitar yang mengantarkannya ke puncak bukit dan merasakan tempat itu sungguh mirip dengan apa yang ada di dalam mimpinya.

Bukit Rhema Gereja Ayam

Waktu bergulir, dan Pak Daniel melanjutkan membangun rumah doa dengan bantuan warga sekitar.

Rumah doa tersebut mulai dibangun pada tahun 1992 dan sempat mangkrak akibat krisis moneter.

Namun, dengan kekuatan doa dan sebuah tujuan mulia untuk melayani masyarakat, rumah doa Bukit Rhema akhirnya bisa berdiri tegak.

Bukan hanya mendirikan sebuah rumah doa untuk seluruh umat manusia, Pak Daniel juga menyediakan panti rehabilitasi untuk pengguna narkoba dan orang dengan gangguan mental yang tempatnya tidak jauh dari sana.

Burung merpati yang mengenakan mahkota tersebut kemudian lebih dikenal sebagai Bukit Rhema Gereja Ayam karena bentuknya yang memang menyerupai ayam.

Rumah Doa Penuh Makna

Cerita-cerita mengenai Bukit Rhema ini dapat pengunjung dengar dari guide yang akan memandu tur di sana.

Namun, sayangnya seluruh cerita beserta foto-foto proses pembangunan rumah doa tersebut tidak boleh didokumentasikan.

Maka dari itu, akan lebih baik jika kamu langsung berkunjung ke sana untuk mendengar cerita dan foto-foto peletakkan batu pertama hingga proses pembangunan Bukit Rhema Gereja Ayam tersebut.

Saat masuk ke dalamnya, pengunjung akan diberi pilihan untuk memilih guide berbahasa Indonesia atau Inggris.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Guide kami yang cara penyampainnya lucu. Lupa namanya siapa! Haha

Pengunjung akan dijelaskan satu-persatu seluruh bagian yang ada di dalam bangunan ini.

Di lantai pertama, akan ada penjelasan peraturan mengenai tata tertib pengunjung dan penjelasan mengenai pembangunan Bukit Rhema.

Selain itu, pengunjung juga akan ditunjukkan berbagai ruangan doa dari masing-masing agama. 

Keseluruhan ruangan yang berada di lantai satu itu sama sekali tidak bisa didokumentasikan.

Selain ruangan khusus untuk berdoa sesuai agama masing-masing, ada pula ruangan privat untuk berdoa.

Aku melihatnya seperti ruangan yang mirip sebagai tempat meditasi. 

Interiornya juga terlihat seperti di dalam goa. Rasanya seperti akan khusyuk sekali jika berdoa di sini.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Ruang tunggu di lantai dua yang boleh didokumentasikan.

Menulis Harapan di The Wall of Hope

Ketika naik ke lantai dua dan seterusnya, pengunjung sudah diperbolehkan untuk mendokumentasikan segalanya.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Isi pesan yang kudapatkan di pot kedua.
Ada ruangan untuk mengambil pesan semesta dari tiga pot yang terpasang pada sebuah pohon imitasi.

Kamu bisa mengambil pot pertama jika pergi ke sana dengan keluarga, pot kedua jika pergi bersama pasangan, dan pot ketika jike ke sana dengan teman.

Karena aku pergi dengan teman, aku mengambil pesannya dari pot ketiga.

Ternyata isinya adalah pesan untuk menghormati orang tua.

Seperti pesan dalam setiap pot itu acak. Temanku sendiri mendapatkan pesan terkait kebijaksanaan.

Selain itu, yang menarik dari lantai dua ini ada sebuah papan yang bernama “The Wall of Hope”.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Kegiatan favoritku di sini!

Di sini, kamu bisa menuliskan dan menempelkan harapan di papan ini.

Menurut aku, ini seru dan bermakna sekali.

Karena biasanya mediumku untuk menenangkan diei adalah melalui menulis, maka ini adalah sebuah kegiatan yang mengasyikan.

Ada banyak orang yang menempelkan harapannya di papan yang cukup panjang ini.

Melihat Pemandangan Indah dari Mahkota 

Bukit Rhema Gereja Ayam
Pemandangan dari mahkota Gereja Ayam

Setelah berkeliling di lantai satu dan dua, perjalanan kemudian dilanjutkan untuk melihat pemandangan bukit dari mahkota burung merpati. 

Spot ini sesungguhnya merupakan tempat terbaik untuk melihat sunrise bahkan bisa melihat Candi Borobudur dari ketinggian. 

Bukit Rhema Borobudur ini baru terkenal dan dijadikan tempat wisata berkat film “Ada Apa dengan Cinta 2”.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Salah satu scene di AADC 2. Syahdu dan romantis banget pagi-pagi! Haha

Aku sendiri dulu juga menonton filmnya dan memang dramatis sekaligus romantis ketika Cinta diajak naik ke atas dan menyaksikkan matahari terbit dari ketinggian oleh Rangga.

Waktu aku ke sana sudah sangat siang dan begitu terik. Pengunjung diberi waktu 3 menit untuk menikmati suasana dari atas Gereja Ayam Bukit Rhema.

Pemandangan di atas sungguh indah sekali walau hari itu sangat terik!

Di perjalanan menuju ke atas, ada banyak lukisan yang dipajang memenuhi tembok.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Lukisan di sepanjang tangga menuju mahkota merpati.

Lukisan-lukisan itu katanya berasal dari seniman-seniman lokal sana dan kebanyakan lukisannya adalah gambar edukasi tentang bahaya narkoba dan berkaitan dengan kesehatan mental. Ada pula lukisan tentang keindahan alam dan budaya Indonesia.

Bersantai di Cafe dengan Pemandangan yang Menyegarkan Mata

Setelah puas berkeliling, pengunjung bisa menukarkan tiket masuk dengan singkong desa. 

Katanya, singkong ini dihasilkan dan diproses warga sekitar Bukit Rhema. Nama singkongnya adalah Latela Gembong Cassava.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Makan singkong dan es teh di tengah teriknya Magelang

Tekstur singkongnya lembut, dan rasanya sangat cocok ketika dicocol sambal.

Kamu juga bisa memesan menu berat lainnya dan mendapatkan diskon ketika sudah mengulas tentang Bukit Rhema Cafe atau Gereja Ayam Bukit Rhema.

Pemandangan dari sini juga indah dan sungguh menyegarkan mata.

Jelajah Goa Maria 

Bukit Rhema Gereja Ayam
Setelah bersantai di Bukit Rhema Cafe, kamu bisa berkeliling sesuka hati. 

Sesungguhnya ada banyak spot yang bisa dihampiri di sini, tapi aku lebih memilih untuk mengunjungi Goa Maria yang ada di bawah rumah doa.

Ternyata di bawah sana ada gereja Katolik dan cerita berupa relief kebangkitan Yesus.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Relief kebangkitan Yesus.

Di akhir relief, ada sebuah goa yang berisikan patung Bunda Maria.

Rasanya sejuk sekali ketika berada di bawah sana.

Cara Menuju Bukit Rhema

Perjalanan ke Bukit Rhema Geraja Ayam memakan waktu sekitar 1,5 jam dari Yogyakarta.

Jika kamu tertarik berkunjung ke sana, kamu bisa menaiki kendaraan pribadi. Bahkan dengan motor pun bisa, hanya saja akan sedikit gempor hehe.

Tapi pemandangan menggunakan jalur motor terlihat sangat indah sekali.

Rumah doa ini juga sangat dekat dengan borobudur, katanya hanya sekitar 10 menit dari Bukit Rhema Borobudur.

Dengan hanya mengikuti maps, akan sangat mudah menjangkau rumah doa ini dan memang akan melewati rumah penduduk dan jalan yang cukup menanjak (namanya juga bukit).

Harga Tiket Masuk Gereja Ayam Bukit Rhema

Harga Bukit Rhema tiket masuk dibanderol dengan harga Rp25.000 per orangnya dengan fasilitas guide yang akan menjelaskan seluk-beluk tentang Gereja Ayam di Magelang ini.

Aku sendiri suka cara guide yang menjelaskan karena begitu seru dan ramah.

Karena jalan menuju Gereja Ayam Bukit Rhema sangat menanjak, maka telah tesedia fasilitas jeep yang akan mengantar sampai atas.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Fasilitas jeep untuk satu rombongan.

Fasilitas jeep ini juga masih terjangkau, yakni hanya Rp15.000 per orangnya untuk perjalanan pulang-pergi (PP).

Pengunjung bisa memarkir motor di bawah dan dikenakan biaya parkir sebesari Rp3.000 saja.

Setelah puas jelajahi rumah doa ini, kamu bisa menunggu jeep di toko suvenir yang ada di bawah.

Aku pikir toko suvenirnya akan memberi harga mahal karena merupakan tempat wisata.

Tapi harga-harganya sangat terjangkau menurutku.

Di sana menjual produk fesyen dari batik, hingga aneka camilan.

Bukit Rhema Gereja Ayam
Toko suvenir yang ternyata murah-murah!

Jadi kamu bisa melihat-lihat atau berbelanja sembari menunggu jemputan jeep yang datang ke atas.

Perjalanan menggunakan jeep juga sangat cepat sekali, hanya sekitar 5 menit-an.

Ya, lumayan daripada harus naik-turun bukit dengan tanjakkan yang tajam.

Fasilitas di Bukit Rhema ini sungguh sangat memanjakan pengunjung dengan harga yang terjangkau. 

Mengunjungi rumah doa Bukit Rhema ini sungguh sangat berkesan bagiku. 

Di sini aku merasa mendapatkan paket wisata yang komplit, mulai dari wisata edukasi, religi, sekaligus wisata alam.

Apakah kamu terkarik berkunjung ke rumah doa Bukit Rhema?

*Penggunaan kata di artikel ini tetap menggunakan “Gereja Ayam” sebagai rujukan yang ramah mesin pencarian. Pihak Bukit Rhema sendiri juga masih menggunakan kata “Gereja Ayam” dibanding dengan rumah doa atau “merpati”.

CONVERSATION

0 Comments:

Posting Komentar