PENJARING INDAHNYA SI BUNGA TIDUR



As a Native American legend is told, by hanging a dream catcher over your sleeping a area the bad dreams will be deterred attract and allow the good dreams to pass through.

Kita pasti pernah bermimpi, baik maupun buruk. Ketika kita sedang bermimpi tubuh akan mengalami kelumpuhan namun hanya bersifat sementara. Kita juga dapat mengontrol dan dapat melakukan apa saja dalam mimpi kita sendiri. Kita melihat ratusan atau ribuan wajah-wajah selama hidup kita, dan memiliki persediaan karakter untuk digunakan otak kita selama bermimpi. Sebanyak 12% orang yang bisa melihat mimpi dalam warna hitam dan putih, sisanya bermimpi dalam warna asli. Manusia juga cenderung mempunyai tema umum dalam mimpi, yang situasinya berhubungan dengan sekolah, dikejar, berlari dengan lambat/ditempat, pengalaman seksual, jatuh, seseorang yang masih hidup kemudian meninggal, gigi rontok, terbang, gagal.

Dream catcher dalam bahasa Indonesia berarti Si Penangkal Mimpi Buruk. Dream catcher dibuat dan digunakan oleh banyak suku asli Amerika, tetapi mereka bukanlah bagian dari budaya tradisional. Orang-orang suku Ojibwa mengatakan mereka membuat dream catcher pertama di zaman kuno. Mereka menggunakan ranting pohon willow yang masih segar, batang jelatang, otak hewan dan bulu burung hantu. Mereka membengkokkan rantingnya menjadi lingkaran dan kemudian mengeringkannya untuk membuat bingkai, lalu menjalin batang jelatang dan otot hewan menyilang mengelilingi bingkainya untuk membuat semacam jaring, membuat gantungan-gantungan untuk mengikat bulu-bulu. Beberapa orang percaya bahwa dream catcher merupakan simbol persatuan antara berbagai Bangsa India, dan simbol identifikasi dengan budaya penduduk asli Amerika lain yang disebut dengan First Nations. Tetapi, banyak penduduk asli Amerika lain telah datang untuk disalahgunakan oleh non-pribumi.
“Mimpi-mimpi yang baik akan tersangkut pada lubang di tengahnya, turun melalui bulu-bulu untuk memberi mimpi yang baik kepada orang yang sedang tidur. Mimpi buruk tidak akan terperangkap di jaringnya. Ketika pagi tiba, mereka akan lenyap.”

Zaman dahulu kala, ada pendongeng yang menceritakan tentang asal-usul dream catcher. Dongeng ini berisi tentang wanita laba-laba (spider girl) yang bernama Asibikaashi. Dia melindungi dan merawat semua anak-anak yang tinggal di darat. Maka para ibu dan para nenek-nenek menenun jaring ajaib untuk anak-anak. Dream catchers akan menjaring semua mimpi buruk dan hanya membiarkan pikiran yang baik untuk masuk ke pikiran kita. Saat matahari terbit, semua mimpi buruk akan hilang. Dipercaya juga, mimpi yang baik akan terjebak kedalam web dan meluncur melalui bulu-bulu tersebut.

Saat ini dream catcher dibuat dengan banyak material yang berbeda. Beberapa memiliki manik-manik dan juga bulu-bulu dan ada juga yang memiliki satu batu mulia, sebagai simbol dari alam,. Orang menggantung mereka di banyak tempat., tidak hanya di buaian di kamar anak-anak. Mereka menggantungnya di ruang keluarga dan spion depan mobil. Mereka juga sangat populer dikalangan turis. 

CONVERSATION

0 Comments:

Posting Komentar