![]() |
![]() |
Aksi switch off dan aksi lainnya Earth Hour dalam kampanye peduli lingkungan. ‘USE #YOURPOWER TO CHANGE CLIMATE CHANGE, HIJAUKAN HUTAN, BIRUKAN LAUT dengan 7 Regions, 7 Causes, 7 K di Denpasar, Bali.
|
Apa
yang kita lakukan untuk aksi peduli lingkungan? Mengurangi pemakaian kantong plastik?
Membawa tumblr sendiri? atau menggunakan listrik seperlunya? Tapi kenapa kita
tidak coba untuk mengikuti aksi nyata dari kampanye peduli lingkungan?
Jawabanny adalah Earth Hour. Earth hour
merupakan salah satu kampaye global WWF yang mengajak individu, komunitas,
praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut peduli terhadap
perubahan iklim yang disebabkan oleh aktifitas manusia dengan cara melakukan
hal sederhana namun akan memberi dampak luar biasa jika dijadikan gaya hidup.
WWF sendiri merupakan LSM konservasi terbesar dan tertua di Indonesia yang
telah memulai kegiatannya sejak tahun1962. Hingga saat ini, WWF-Indonesia
bekeja di 28 kantor wilayah dari Aceh dan Papua dan memiliki lebih dari 400
staf. Sejak tahun 2006, organisasi ini didukung oleh lebih dari 67.000
supporter dari seluruh Nusantara. Earth Hour sendiri memiliki logo ‘60+’ yang
memiliki makna bahwa arti switch off
60 menit merupakan sebuah simbol tindakan positif dalam mengurangi emisi CO2.
Tanda ‘+’ diartikan bahwa arti Earth Hour tidak hanya dilakukan selama 60 menit
saja tetapi juga komitmen setelah itu yaitu perubahan gaya hidup sehari-hari kea
rah yang lebih bijak.. Aksi nyata yang dilakukan salah satunya seperti
mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama satu
jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Aksi
ini pertama kali dilakukan pada tahun 2007 di Sidney, Australia, dan dilakukan
mulai tahun 2009 di Indonesia. Dari hanya di Jakarta, tahun 2013 Earth Hour
Indonesia berhasil merambah ke lebih dari 30 kota. Aksi yang dilaksanakan
selalu pada pukul 20.30-21.30 memiliki makna tersendiri. “Kenapa sudah
ditentukan dan selalu dilaksanakan pada waktu itu karena pada pukul 20.30-21.30
merupakan beban puncak penggunaan listrik dan pada minggu ke-3 bulan Maret
telah terjadi transisi musim di mana suhu itu tidak terlalu panas dan dingin. dan
sekaligus pada hari sabtu adalah weekend yang akan mengundang banyak massa
untuk bergabung dan secara tidak langsung bisa mengurangai pemakaian listrik
pada setiap ruang keluarga karena mereka menjadi bagian dari massa yang
mengikuti switch off tersebut.” Ujar
Ika Juliana, selaku koordinator Earth Hour Denpasar.
Tahun
2015 ini pun Earth Hour Denpasar melakukan aksi peduli lingkungan di icon kota
Denpasar, Catur Muka pada Sabtu, 28 Maret 2015. Aksi dalam Earth Hour Global
2015 mengangkat tema ‘USE #YOURPOWER TO CHANGE CLIMATE CHANGE’ yang bertujuan
untuk mengajak publik mengambil aksi dalam mencegah dampak perubahan iklim
dengan melakukan perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik, demi masa depan
Bumi yang berkelanjutan. Sedangkan di Indonesia, mengangkat tema ‘HIJAUKAN
HUTAN, BIRUKAN LAUT’ melalui pesan #IniAksiku. Aksi yang juga diberikan tagline 7 Regions, 7 Causes, 7 K,
memiliki makna tersendiri. 7 Regions merupakan tujuh region yang ada di Bali
seperti, Sumatra, Bandung Jabodetabek, DIY Jawa tengah, Jawa Timur, Bali Nusra,
Sulawesi dan Kalimantan. Sedangkan 7 Causes yang terfokus pada aktivasi 7 isu
konservasi yaitu laut dan pesisir, deforetasi, kanekaragaman hayati, sampah
(waste), sungai dan air, transpotasi dan energi. Ketujuh isu konservasi itu
sendiri tersebar di 7 kawasan dan menjadi bagian dari target crowd funding di
Indonesia:
Save
Mangrove #BirukanLaut, Kabupaten Aceh Besar, Selamatkan Penyu, Selamatkan
Kehidupan!, Padang, Beri ruang untuk Penyu Lekang, Yogyakarta, #Hijaukan Hutan
Mangrove di Pesisir Surabaya, Adopsi coral #BirukanLaut, Denpasar, Mangrove for
Love, Lestarikan dengan Cinta, Denpasar dan Satria dan Mangrove, Balikpapan.
Dan yang terakhir, 7 K merupakan kolaborasi bersama Indo Runners dimana peserta
diajak berlari selama 7 meter dan melakukan street
campaign keliling Lapangan Puputan Badung. Ini dilakukan untuk mengajak
masyarakat melaksanakan Earth Hour Denpasar dengan membawa human banner, stiker dan pin. Angka 7 sendiri juga memiliki makna karena
aksi tersebut telah terlaksana sebanyak tujuh kali sampai sekarang. Acara switch off ini juga mengajak beberapa
komunitas yang ada di Bali untuk ikut meramaikan. Komunitas tersebut
diantaranya Kisara, HFL, Sobat Bumi, Kompas Muda Bali, Parkour Bali, Street
Workout Bali, Backpacker Bali, Studi Anak Bangsa, Suku Analog, Sone Bali, Bali
Deaf Community, Markas Kecebong, Bye-bye Plastic bag, Home School Bali, Semut
Ireng, UKM Focus Udayana, Jegeg Bagus Bali, Forkom OSIS Denpasar dan Paguyuban
Teruna Teruni Depasar. Tidak lupa pihak Earrh Hour Denpasar menyediakan
beberapa galon air yang akan diberikan secara gratis kepada massa yang
mengikuti acara dengan syarat membawa tumblr sendiri. dan untuk snack
disediakan berupa sate tuna yang merupakan sponsor dari WWF. Produk ini
dinamakan ‘Fish N Bives’ di mana produk ini merupakan produk olahan seafood
ramah lingkungan.

Earth
Hour tidak hanya fokus dalam penghematan energi, namun juga berkontribusi dalam
aksi lingkungan berkelanjutan. Aksi-aksi berkelanjutan yang telah dilakukan
Earth Hour Denpasar yaitu program Birukan Laut seperti divisi Mangrove for Love
yang dilaksanakan tanggal 22 Februari 2015 kemarin di kelompok nelayan
Wanasari. Kegiatan Mangrove for Love telah menanam 150 bibit mangrove yang
dimonitoring setiap minggunya. Adopsi Terumbu karang juga telah dilakukan di
Tanjung Kotal, Bali Barat bulan Maret-Agustus 2013, di Pandawa tanggal 22 April
2014, di Tulamben tanggal 21 Juni dan 28 September 2014 dan di Serangan pada
tanggal 17 Februari 2015 dengan total 1157 bibit terumbu karang. Tak lupa ditahun
sebelumnya pada tahun 2012, diadakan street campaign di Car Free Day Renon yang mengajak massa lebih mengenal Earth Hour. Pada
tahun 2014 diadakan deklarasi diet kantong plastik di CFD Renon dan bedah
sungai di Tukad Badung serta diadakan switch
off di Konservasi Penyu Serangan, yang sekaligus mensosialisasikan solar
planel. “Ada pihak dari Contained Energy yang merupakan kooporasi pembangkit
tenaga surya yang merupakan energi terbarukan yang rencana nya akan dipasang di
konservasi penyu sendiri.” Ujar Ika Juliana kembali sekaligus menutup
pembicaraan.
0 Comments:
Posting Komentar